Kamis, 21 Maret 2013

KESANKU UNTUK BORNEO

Sejak hari kamis, 07 Oktober 2010, berarti sudah skitar 2,5 tahun aku menjejakkan kakiku di Tanah Borneo...

Kesan pertama, yang ku lihat dari jendela kabin pesawat adalah hamparan bumi yang berwarna hijau...tapi..tapi...setelah lebih dekat kok "belong-belong" ya...? beberapa kawasan sudah tak bervegetasi alias gundul...(jadi ingat waktu ngawas MID semester SBK di salah satu kelas...dimana ada salah satu anak menuliskan jawaban yang intinya " Kalimantan dulu adalah Zamrud Katulistiwa tapi sekarang jadi Gundul Katulistiwa"...he3, ingat bukan saya yang bilang begitu lho ya...

Kesan kedua, terlihat beberapa kawasan bervegetasi yang tersusun berjajar rapi...yaa...aku pikir itu adalah tanaman kelapa sawit...jadi hutan sudah dialih fungsikan jadi perkebunan sawit...disisi lain kerugian secara ekologi ada juga manfaatnya yaitu untuk membuka lapangan pekerjaan, karena banyak anak-anak muridku yang sudah lulus dan penduduk sekitar tertampung di perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut...

Tiga gadis perkasa...(gadis...?) saat pulang ke Pontianak lewat perkebunan sawit
(maaf, yang satu ndak kelihatan, lg dapat jadwal  jadi juru foto)
Kesan ketiga, memang Kalimantan cocok disebut dengan negeri seribu sungai karena dari jendela pesawat sudah terlihat beberapa alur berwarna putih, ada beberapa alur yang bercabang dan saling bertemu...lagi ngomongin Sungai Kapuas nie...(kalau lagi pingin ketenangan, kalau hati lagi galau, kalau lagi pingin refreshing atau sekedar jeng-jeng selalu mandangin air Kapuas di Taman Kota...alias depan KOREM...he3, tempat favorit ceritanya)...sampai aku kepincut dengan lagunya...yaa walaupun sampai sekarang belum fasih mendendangkannya...soalnya susah artikulasinya, maklum bukan penduduk asli...hi3
Foto pertama kalinya ke Taman Kota
(maaf, yang jadwal jadi juru foto belum bisa nampil, he3...piss)
Ini Lirik Lagunya

SUNGAI KAPUAS

Hei sampan laju
Sampan laju dari hilir sampai ke hulu
Sungai Kapuas
Sunggoh panjang dari dolo' membelah kote
Hei tak disangke
Tak disangke dolo' utan menjadi kote
Ramai pendudoknye
Pontianak name kotenye
Sungai Kapuas punye cerite
Bile kite minom ae'nye
Biar pon pegi jauh ke mane
Sunggoh susah na' ngelupakannye
Hei Kapuas
Hei Kapuas

*ngemeng-ngemeng soal tempat favorit, ada satu tempat lagi nie...yaitu tempatku suka nongkrong sendirian atau bersama kawan  sambil makan chicken, burger, minum jus dan yang pasti hotspotan...yaitu di AG Chicken jalan Adi Sucipto...dengan mengambil posisi ternyaman, bangku di sudut ...hi3 tau nyamannya kenapa? dapat memandang seluruh ruangan dan memandang keluar alias jalan raya...(bukan maksud hati untuk beralih profesi menjadi petugas samsat) dan letaknya jauh dari Air Conditioner (AC)...maklum orang kampung ndak tahan didepan AC lama-lama....he3
Kesan keempat, setelah turun dari pesawat....waaahhh hahahahah...fanaass...he3, boleh dibilang ini adalah efek letak Pontianak di garis katulistiwa...dari yang biasanya di kampung Semarang-Boyolali yang adem beralih ke hawa fanaass......

Pertama kali mampir  di Tugu Katulistiwa di Siantan
diambil saat mendung, dalam keadaan basah kuyup,
dalam perjalanan ke rumah Bu Anni di Bakau Kecil
Sore, 07 Oktober 2010 aku dan Pa'e...(#bokap) (udah gedhe masih diantar?he3...maklum anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara) landing di Bandara Supadio....dijemput paman dan nginap di Gang Suka Mulia, Kota Baru...oche...

Sore, 08 Oktober 2010 aku dan Pa'e diboyong ke Jalan Danau Sentarum, Kota Baru...oche...

Sore, 09 Oktober 2010 aku dan Pa'e diboyong ke Jalan Harapan Jaya, gang apa yaa? ndak tau sampai sekarang...aauw aauw aauw...Kesan kelima adalah bertemu "Si air teh..." ....bukan arti yang sesungguhnya...ini hanya sebutan saya untuk air gambut yang berwarna coklat kehitaman di bak mandi rumah sepupu saya (mereka menganggap diakibatkan oleh akar tumbuhan pakis dan akar-akar tumbuhan lainnya yang memang bejibun di Kalimantan, cerita tentang pakis ntar dulu yaa...antri!)...air sumur yang disedot dengan pompa air digunakan untuk mandi, gosok gigi, mencuci pakaian except yang berwarna putih (takut berubah warna)...naah kalau mencuci diharuskan dibilas pakai air hujan untuk menghilangkan warna coklat yang melekat (perlu diketahui air hujan di sini bagaikan "emas" karena merupakan air bersih yang tersedia bagi mereka yang belum kebagian ledeng)...air hujan ditampung di tempayan-tempayan atau alat penampung yang lain (makanya saya sering update status di fb kalau hujan turun yaa harus bersyukur karena tempayan penuh...he3) Alhamdulillah juga di tanah ini paling lama "kemarau" hanya skitar 2 minggu...
Dan akhirnya sekarang sudah akrab sama "si air teh" dan ngirit pake air "emas"

Sore, 10 Oktober 2010, paman saya memboyong saya dan Pa'e ke Kubu, tempat aku mencari sebutir beras dengan profesi sebagai pengajar di SMA Negeri 1 Kubu dengan menimbulkan kesan keenam yaitu berkendara dengan "Motor air"...ada yang bilang itu semacam perahu kelotok dengan memakan waktu kurang lebih 2,5 - 3 jam dari Pelabuhan Rasau sampai ke Kubu ...kalau ditempuh lewat darat dengan motor jaraknya kira-kira 38 km membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dari Rasau ke Kubu...(karena medan yang menantang dan tak lepas dari unsur air karena masih harus nyebrang sungai 2 kali di Penyebrangan Arus Deras dan di Penyebrangan Air Putih, dari dulu tarifnya masih sama, sebesar 5000 rupiah untuk 1 motor...kalau orangnya gratis, hi3...beruntunglah nasib orang yang suka nebeng :P)

Sunset di Pelabuhan Rasau
Masih cerita di sore itu, kami bertiga pakai motor air jam 5 (tersedia 3 waktu pemberangkatan armada, jam 5, jam 6, dan jam 7 malam), soo...sampai di Kubu jam 8 malam, lalu melanjutkan perjalanan ke asrama dimana tempatku berkutat setiap hari selain di sekolah...tapi sampai depan rumah *tuing....* kesan ketujuh menampakkan diri, Masyaallah...disambut 3 ekor guguk yang lagi bersantai di gertak (kayu yang disusun sebagai jalan...maklum lingkungan air) waah...harus selalu waspada....

Senin, 11 Oktober 2010, untuk pertama kalinya aku menampakkan diri di sekolah...he3...masih malu2, dengan baju batik dan rok hitam andalanku kalau lagi kepepet mulai berkenalan dengan guru dan staff TU SMA Negeri 1 Kubu, karena waktu itu lagi ada hajat MID semester jadi cik-ciknya bertugas ngawas gtu..he3...sekalian memperkenalkan diri (masih dengan malu-malu..) pada anak-anak sebagai Bu Pipit (request dari Bu Pipin yang memintaku untuk menggantikannya selama "mabuk akibat kejahatan laki-laki"...he3  jangan disalah artikan, beliau lagi nyidam, hamil muda dan tidak bisa mengajar....beliau dan bapak Kepala Sekolah adalah orang-oarang yang membawa aku sampai ke Kubu....

Sebagian staff pengajar di SMA Negeri 1 Kubu
(saat acara makan siang bareng di Sugeban Resto Alianyang
sehabis menghadiri acara ULTAH PGRI di GOR)
Kesan kedelapan...ini masalah bahasa...dapat kosakata baru...merampot (membual), balik-hari (pergi ke suatu tempat dan pulang pada hari itu juga), budak (anak-anak), butik (butir atau buah, yang menunjukkan jumlah)..(teringat aku salah ngomong di kelas XII IPS 2 yang sudah lulus 2 tahun yang lalu...ini 3 butek, langsung anak-anak ketawa...kata salah seorang anak (Syahbudi) 3 butik bu..3 butik...bukan butek...)
Hi3...maluuu..., selap (pingsan), kau (kamu tapi di sini dianggap agak kasar...jd aku manggil anak murid dengan mbak atau mas)

Kesan kesembilan...(inilah waktunya untuk urusan kampung tengah alias kuliner) yang menjadi pandangan pertamaku adalah udang, kepiting, sotong, dan kerang ...di Bumi Kalimantan ini lah aq mulai menikmati masakan berbahan dasar hewan air yang aku sebutkan di atas (kasian...tapi tetap syukur Alhamdulillah bisa mencicipinya di sini...dan rasanya sangat nyummy....)
Pertama kali mencicipi udang di Kubu, kepiting di Harapan Jaya, sotong di Sungai Raya Dalam, kerang di sekolah dan itu hasil masakan murid lhooh...tengkyu...
Kepiting masak saos ala Toss Resto
Kesan kesepuluh....Naa...ingat masalah pakis, ternyata di tumis enak juga...he3, baru disini aku jadi pengkonsumsi sayur anggota Pterydophyta ini....
Kata Pak Rudi:...Ciiie...Bu Pipit udah pandai makan sayur pakis...dan rasanya enak, he3, (memang kalau makan sayur pakis harus belajar dulu ya pak? qiqiqiqi....)

Kesan kesebelas...masih ada hubungannya dengan pakis, yaitu "Bubur Pedas"...masakan asli Sambas, Kalimantan Barat dimana daun kesum dan daun kunyit menjadi ciri khasnya...
Bahan-bahannya...waaaw spektakuler...(tp tergantung selera juga sih...) mulai dari beras yang disangrai, kelapa parut yang juga ikut disangrai bersama berasnya, kemudian diblender, dibumbui dengan bumbu-bumbu yang aku sendiri ndak hapal, 40 jenis sayuran...(40?beneran ndak tuch...?hi3... yaa seadanya saja atau sesuai selera, pakis, daun katu / jentik manis, wortel, jagung manis, labu, etc...coba lanjutkan sampai 40 yaa...he3), terus dikasih toping ikan teri dan kacang tanah yang digoreng...makannya disertai kecap, sambal cabe, dan tetesan air jeruk sambal...yang ini memang harus bilang Waaww...!!!
Bubur Pedas asli buatan sendiri dengan bantuan
Bulik Alang, Dik Ayu dan Dik Sari (berarti aspal dunks)
saat berlibur ke Sintang
Pak Mukson dan Bu Mamah bilang jangan lihat bentuknya tapi liat rasanya...memang mantabz!!!

 *Ngemeng-ngemeng soal Bubur pedas masih terngiang di telingaku saat rapat dewan guru, aku dinobatkan sebagai "Guru Bubur Pedas" oleh Pak Rahmat yang menjabat Waka Kurikulum saat itu...hi3, alasannya adalah karena aku mengampu 4 mata pelajaran yang berbeda...he3...mantebs kh mantebs?

Kesan keduabelas....saat ada kata "Sotong Pangkung" yang mampir ke telingaku...yang menyuruhnya mampir adalah Bu Sari...dengan petunjuk arah dari beliau, aku bersama "kawan" hunting ke area yang dimaksud yaitu di Jalan Merdeka...dan alhasil..ketemu dech sama Sotong yang sudah berubah jadi gepeng setebal 1 mm...kasiaan karena dipukul-pukul sampai lemet...dibakar, dikasih saos atau semacam itulah...rasanya sih enak tapi "aloooot"nya minta ampun...mirip ngunyah ban sepeda...

Kesan ketigabelas....saat terdengar kata "Tempoyak" dari Bulik Epi. Tempoyak adalah durian yang difermentasi...bisa ditambahkan ke beberapa masakan dan rasanya asem asem asin gmn gtu...yang pastinya sih rasa duriannya masih kental...makan itu sampai sakit perut karena kebanyakan...he3 (bukan berarti "kemaruk" lho yaa...catet!)

Kesan keempatbelas...adalah "calok" bukan "chao look" soalnya masih pingin nulis.
Udang kecil yang diasinkan, dan enak dibuat sambal ala Bu Sari...saat bertandang ke rumahnya di Kampung Arang

Kesan kelimabelas adalah saat Bu Sari mengenalkan kata "Lempuk" itu adalah semacam dodol...yang paling menarik perhatianku adalah Lempuk Durian...(kalo ngomongin durian masih teringat dulu saat masih kuliah makan durian di Mijen sampe kepala pusing bersama Bu RT, Mz Hari, Mz Yogi dan Mz Uu'...Gimana kabar mereka sekarang yaa...?)
Tapi sayangnya, sampai detik ini aku belum pernah mencicipinya...hiks hiks....

Dari kesan kesembilan sampai kesan kelimabelas kok makanan terus...hhhmmmm...ganti lagi ach....

Kesan keenambelas...adalah waktu-waktu di akhir bulan desember....dimana air sungai pasang tinggi sampai merendam halaman sekolah....maka dari itu rumah dan sekolah dibuat panggung....alias "Rumah berkolong".....he3
Naa inilah moment pertama aku kebanjiran...air pasang tinggi disertai angin kencang dan hujan yang sangat deras...alhasil, airnya sampai masuk rumah...haduuuh...
Saat banjir di desember tahun 2010, masa itu lagi liburan... tapi untunglah ada Pak Rudi sekeluarga yang mengatasinya...beliau mengangkatkan semua perabotan rumah...he3, Makasih Pak Rudi, Bu Astini, keponakannya, dan dik Sella....Siapa yaa yang belum disebut? eemmm...ooo...Fatur sama Fadil...he3...belum nengok sebesar apa mereka sekarang....
Pernah juga cik-ciknya pasang kail dengan secuil roti ternyata mampu membuat seekor ikan kecantol...Pak Rudi bilang....waaahhh...Bu Pipit hebat, pandai mancing...(padahal itu hanyalah kebetulan saja...ssssst...secret)
Saat banjir di desember 2011, masa itu juga lagi libur tapi aku tetap "ngendon" di asrama....saat itu aku ngungsi ke rumah "kawan" yang ada di seberang...soalnya takut di rumah sendirian...he3
Alhasil kalau sudah bulan desember pasti urusannya agak rempong....mau pulang Ponti, mau berangkat sekolah pasti usung-usung dulu...menyelamatkan harta benda jikalau banjir melanda....
Tapi Alhamdulillah, Desember tahun lalu ndak sampai kebanjiran....
Lapangan upacara berubah menjadi kolam renang
Satu lagi request_an dari temen yang fotonya sudah nampil tapi namanya belum kesebut...(habis dapet protes) , yaitu Bu Uut, lha ini adalah salah satu sahabat yang sering sekali mengajakku putar-putar kota Pontianak untuk memanjakan diri...hi3...(maklum perempuan) tp masih dalam hal yang wajar...boleh dunks potong rambut...? he3 cuman potong rambut saja heboh sok memanjakan diri kayak gitu, tapi potong rambutnya di salon khusus perempuan, no man area...soo bisa dibilang lebih leluasa...abis itu suka ntraktir...(perlu diketahui temen-temen yang lain juga suka kok)....he3

 Yaaa...apapun yang terjadi padaku, apapun yang telah ku alami di tanah Borneo, telah memberi
kesan yang begitu mendalam, yang saat ini kutulis sehingga suatu saat akan kubaca kembali untuk mengingatkanku betapa indah dirimu wahai Borneo...dimana Allah SWT masih memberiku kesempatan untuk menapakimu....Terimakasih ya Allah...
Terimakasih juga untuk orang tuaku, keluarga, dan sebuah keluarga yang telah menganggapku bagian dari keluarganya, sahabat-sahabatku tercinta, murid-muridku yang ku sayang, dan seseorang yang menyemangatiku untuk mencoba berkarya...

4 komentar:

pengen ke sana mbbak.... semoga dalam waktu dekat kesampaian, benar2 penasaran yg namanya zamrud khatulistiwa....

cepat ksinilah...banyak petualangan seruuu...tapi jelajahi sendiri yaa...he3

Wah wah ini blog sudah lama nda di update ya. Hiehiheiee Update duooooooooonk. Hiheiheiheiee Mangcapppssssssss

@ kang asep:iyaa...boleh saya panggil kang?
maklum masih pemula...mohon kritik dan sarannya...he3

Posting Komentar